Jumat, 12 Februari 2010

Minat Belajar

Menurut Slameto (2003: 57), minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang disertai dengan rasa senang. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat adalah perhatian khusus pada sesuatu yang relatif menetap kepada diri seseorang dan disertai dengan perasaan senang. Oleh karena itu, apabila seorang guru ingin berhasil dalam melakukan kegiatan belajar mengajar harus dapat memberikan rangsangan kepada murid agar ia berminat dalam mengikuti proses belajar mengajar tersebut. Apabila murid sudah merasa berminat mengikuti pelajaran, maka ia akan dapat mengerti dengan mudah. Sebaliknya apabila murid merasakan tidak berminat dalam melakukan proses pembelajaran ia akan merasa tersiksa mengikuti pelajaran tersebut. Ini disebabkan pada diri siswa tidak muncul perasaan senang dan ketertarikan pada pelajaran, sehingga tidak ada kenangan untuk mengingat pelajaran yang telah lewat. Tetapi siswa yang memiliki minat terhadap pelajaran cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar. Karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap meteri pelajaran dapat memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
 
Minat belajar adalah aspek psikologi dari siswa yang nampak dari beberapa gejala, seperti: gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan. Kegiatan yang nampak dari siswa yang mempunyai minat belajar adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan terhadap pelajaran yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.
 
Minat belajar besar pengaruhnya dalam pembelajaran, karena minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa. Bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Oleh karena itu, untuk mengatasi siswa yang kurang berminat dalam belajar, guru hendaknya berusaha bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Salah satu cara untuk menjadikan siswa berminat belajar adalah menjelaskan hal-hal yang menarik, melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Variasi ini akan membuat siswa tidak jenuh dan merasa senang mengikuti pelajaran.
 
Pada proses pembelajaran, minat berperan sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa 
yang berminat terhadap suatu pelajaran akan terus tekun untuk belajar dan selalu berusaha untuk mencapai hasil yang memuaskan. Siswa yang mampu mengembangkan minatnya dan mampu mengerahkan segala daya dan upaya untuk menguasai mata pelajaran tertentu, niscaya ia akan memperoleh prestasi belajar memuaskan.
Menurut Slameto (2003 : 57), minat besar pengaruhnya dalam belajar. Bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat akan membuat siswa selalu mengenang apa yang telah dipelajari. Oleh karena itu, menjadi kewajiban dan tanggung jawab guru untuk menyediakan lingkungan belajar yang dapat merangsang minat siswa, khususnya dalam proses pembelajaran. Guru harus memilih metode belajar yang tepat dan membangkitkan minat belajar siswa. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat akan memberikan semangat dalam belajar. Dengan demikian dalam minat terdapat tiga unsur penting yaitu: (1) unsur kognisi berupa informasi dan pengetahuan mengenai objek yang dituju; (2) unsur emosi atau afeksi berupa rasa senang terhadap objek; dan (3) unsur-unsur konasi berupa kemauan atau hasrat untuk melakukan sesuatu.
 
Cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat siswa pada suatu objek atau pelajaran yang baru menurut Slameto (2003:180), adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Misalnya siswa menaruh minat pada olahraga balap mobil. Sebelum mengajarkan gerak, guru dapat menarik perhatian siswa dengan menceritakan sedikit balap mobil yang baru saja berlangsung. Kemudian materi diarahkan sedikit demi sedikit ke pelajaran yang sesungguhnya.
 
Menurut Tanner dan Tanner (dalam Slameto, 2003:181), metode yang bisa dilakukan untuk membangkitkan minat siswa adalah membentuk minat-minat baru dengan cara memberikan informasi pada siswa mengenai manfaat materi pelajaran yang akan diberikan. Sedangkan Rooijakkers (dalam Slameto, 2003:181) memberikan alternatif lain, yaitu dengan cara menyampaikan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa. Misalnya dalam mempelajari tentang fluida, maka dikaitkan dengan peristiwa akan dihukumnya Archimedes, jika tidak dapat mengetahui bahan baku dari mahkota raja.
 
Bila usaha-usaha tersebut tidak berhasil, guru dapat menggunakan insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif ini dapat berupa reward atau ganjaran. Bedasarkan hasil penelitian, siswa yang teratur diberikan hadiah karena bekerja dengan baik cenderung meningkat pengetahuannya daripada siswa yang dimarahi atau dikeritik karena pekerjaannya yang jelek. Menghukum siswa karena hasil pekerjaannya yang jelek tidak terbukti efektif, bahkan hukuman yang terlalu kuat dan sering akan menghambat perkembangan pengetahuan mereka. Namun demikian, harus diperhatikan bahwa hukuman yang ringan masih lebih baik daripada tidak ada perhatian sama sekali. Untuk itu guru harus bertindak bijaksana dalam memotivasi siswa untuk membangkitkan minatnya dalam belajar.

Blogroll

 

All Physics

Portal Ilmiah

Links

Patner's Link

Blog Wija Tho Bone Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template